Disamping itu pada pajak parkir juga ditarget Rp sebesar Rp20 miliar, dengan alasan penerapan drop off, pajak parkir kini anjlok.
Tahun 2019 dari target Rp13 miliar, hanya tercapai Rp 9,07 miliar atau 69,73%.
Wali Kota Batam Muhammad Rudi. Menurutnya, mengakui pendapatan pajak parkir turun karena adanys penerapan drop off, sedangkan pendapatan retribusi parkir stagnan setiap tahun.
Ia juga mengakui ada kebocoran di retribusi parkir.
“Kalau pajak parkir memang turun, kalau retribusi tidak turun, segitu saja, karena retribusi ini kebocorannya besar,” kata Rudi, Jum’at (10/1/2020).
Rudi mengatakan untuk pajak parkir pihaknya telah mengajukan evaluasi dengan peniadaan drop off. Rencana tersebut pun bakal ditolak masyarakat.
“Saya ingin tak ada drop off, nol. Masuk pintu ya bayar. Kan sejak masuk pintu (palang parkir) kan sudah nikmati fasilitasnya, minimal pagarnya, aspalnya, jukirnya,” kata dia. (Erwin)
