Menempati nomor urut 1, sebuah bukti kalau Harizal bukan orang sembarangan baik di partai maupun dengan masyarakat Solok.
Harizal mengatakan, partainya memberlakukan kebijakan khusus yakni survey internal, ujian tulis, dan wawancara terkait penetapan Bacaleg dan nomor urut.
Nomor urut Harizal berada di atas Incumbent DPRD Kota Solok dari Partai Gerindra di Dapil Lubuk Sikarah. Sementara, lncumbent, Dalius menempati nomor urut 2.
“Terus terang, saya cukup terkejut ditempatkan di nomor urut 1. Nomor urut teratas, merupakan ‘bungo galeh’ partai dalam meraih simpati masyarakat. Namun, sebagai kader, amanah dan tanggung jawab ini harus saya laksanakan dengan maksimal,” katanya.
Harizal menyatakan Gerindra Solok menargetkan 5 kursi untuk merebut kepemimpinan di DPRD Kota Solok di Pileg 2019 mendatang. Yakni target 3 kursi di Dapil Lubuk Sikarah dan 2 kursi di Dapil Tanjung Harapan. Sehingga, menegaskan bahwa di Partai Gerindra, Pileg 2019 bukan untuk menumbangkan atau mengganti petahana (incumbent), tapi menambah jumlah anggota legislatif.
“Di Partai Gerindra, Pileg bukan untuk menumbangkan incumbent. Tapi menambah jumlah perwakilan di legislatif. Incumbent adalah aset partai. Sehingga, antar caleg, pengurus, kader dan simpatisan sebuah kesatuan yang harus saling bekerja sama untuk kebesaran partai dan meraih simpati dan kepercayaan masyarakat,” ungkapnya.
Caleg muda di Kota Solok selalu menyita perhatian. Kehadiran mereka terbukti mampu menjadi alternatif menuntaskan harapan masyarakat.
