Karena itu, ia mengajak masyarakat bersyukur dengan nikmat listrik ini. “Apalagi, pasokan 24 jam ini menunjukkan kawasan tersebut maju selangkah dari daerah lain yang bum teraliri listrik,” katanya.
Kegembiraan juga ditunjukkan masyarakat Kampung Baru dan Air Lingka atas program Listrik Desa Barelang Terang ini.
“Kami sangat bersyukur bisa menikmati listrik 24 jam. Sebelumnya listrik di sini dari jam 6 sore sampai jam 12 malam, itu pun pakai genset,” kata Emi, warga Kampung Baru.
Ia juga mengatakan hadirnya listrik di kampungnya itu secara tidak langsung membantu masyarakat banyak hal, salah satunya biaya yang harus dikeluarkan.
“Saat pakak genset selama 6 jam itu, kami harus bayar (iuran) Rp 8 ribu hingga Rp 10 ribu per keluarga kalau sebulan biayanya Rp 300 ribu,” katanya.
Menurutnya, keberadaan listrik yang andal di pedesaan ini secara tidak langsung membantu perekonomian warga.
“Pakai genset tentu sudah mahal, listrik hidup cuma 6 jam saja. Kalau sekarang 24 jam, saya bisa maksimal buka usaha sembako sampai malam,” katanya.
Senada, Sabtu, Ketua RT 1/RW 5 di Desa Air Lingka, menyebut keberadaan listrik pedesaan akan membuat pelajar bisa belajar maksimal.
“Kadang sedih lihat anak-anak kita yang dapat tugas dari gurunya, tapi mengerjakannya harus di laptop. Tak maksimal kondisi listrik sebelumnya. Saya yakin kalau sekarang mereka bisa belajar lebih giat,” katanya. (Erwin)
